Senin, 12 November 2012

Pendefinisian Musik Rock


Pendefinisian Musik Rock




Pendefinisian Musik Rock yang Belum Selesai

Apa itu musik rock? Hingga saat ini belum ada yang bisa secara persis mendefinisikan istilah popular ini. Sebagian bahkan merasa pendefinisiannya akan justru membingungkan. Tulisan ini bukanlah hendak menjelaskan jawabannya atau lagi-lagi mendefinisikan apa itu musik rock, melainkan hanya akan melihat secara sederhana beberapa unsur yang mungkin bisa mempengaruhi pendefinisiannya. 

Definisi musik rock secara literal sangatlah problematik. Menurut Collins Cobuild English Dictionary, musik rock adalah jenis musik yang memiliki nada sederhana dan beat yang cepat, dimainkan dan dinyanyikan oleh sekelompok orang dengan gitar listrik dan drum. Tentu saja definisi ini dibantah banyak orang, termasuk saya.

Ada banyak lagi pengertian lain tentang istilah ini. Ada yang menandakannya berdasar karakteristik sound, ada pula yang sekedar mengkontraskannya dengan musik pop, bahkan ada yang lebih menekankan pendefinisian musik rock berdasar proses pembuatan musiknya, semangat si pembuat musik, atau lirik yang terkandung. 

Melalui tulisan ini, saya hendak mengajak kita bersama-sama mencoba melakukan pendekatan definitif tentang musik rock dengan melihat contoh historis beberapa musisi legendaris berikut ini, kemudian mencari kesamaan yang mereka punyai.

Elvis Presley dari Tenessee, ikon musik yang kuat di pertengahan 1950. Melalui Elvis, rock berbentuk musik yang didasarkan pada instrumen gitar dengan mencampur tradisi musik kulit putih dan kulit hitam, blues, musik gereja, dan country.[/HTML]

The Beatles dari Liverpool, kelompok musik di tahun 60an dengan format dasar; drum, dobel gitar, bas, dan duo vokal yang harmonis. The Beatles berhasil mempopulerkan musik Inggris di Amerika hingga akhirnya melegenda ke seluruh dunia hingga kini.

Bob Dylan dari Minnesota, juga muncul di tahun 60an. Selain mengusung rock and roll yang dekat dengan rakyat, ia juga melibatkan unsur politik serta arogansi kaum urban dalam lirik-liriknya. Ini menyebabkan musiknya berpengaruh secara ideologis terhadap pendengarnya, terlebih anak muda saat itu.

Jimi Hendrix dari Seattle, yang hadir di akhir 60an, lebih memunculkan musik rock sebagai satu kategori yang jauh lebih spesifik. Dengan melakukan improvisasi gitar yang inovatif, ia memperkenalkan bahwa amplifier pun merupakan satu instrumen penting yang tidak boleh disia-siakan. Tidak bisa dipungkiri, improvisasi Hendrix akan instrumen gitarnya merupakan inspirasi besar bagi eksplorasi-eksplorasi dalam musik rock selanjutnya.

Bob Marley dari Jamaika, menghadirkan jenis lain di tahun 70an. Bersama kelompoknya, The Wailers, ia menggabungkan sound gitar rock, beat reggae, dan semangat Rastafaria. Marley lah yang memperkenalkan musik Reggae ke dunia. 

Public Enemy dari New York, mewakili musik Rap, yakni musik yang mengutamakan penghantaran lirik secara gamblang (bukan dinyanyikan), dengan penambahan teknologi digital berbentuk sampling. Musik rap tentu saja memiliki sejarah panjang nya sendiri, namun Public Enemy bisa jadi mengawali pergerakan hip-hop sehingga berkembang hingga seperti saat ini. 

Nirvana dari Seattle, menunjukkan kejeniusan musik rock secara esensial. Mewakili bentuk ketidakpuasan melalui semangat a la punk, musik yang kasar dan polos namun berbalut lirik-lirik puitis, serta pendobrakan atas pattern umum yang mereka anggap memuakkan saat itu. 

Tentu saja masih banyak contoh lain dari luasnya pengkategorian musik rock secara umum. Namun berdasar segelintir yang sudah disebutkan diatas, bisakah kita garis bawahi persamaan yang tampak?

Pertama, musik rock adalah sebuah kategori musik yang sangat luas sehingga masing-masing pun dapat memfokuskan definisi mereka sendiri berdasar ciri. Seperti musik Elvis yang kemudian disebut Rockabilly, Dylan sebagai folk, Nirvana sebagai grunge, atau Hendrix sebagai perpaduan antara blues dan jazz. Kesemua mereka memiliki prinsip musikal, lirik dan performa yang berbeda-beda.

Dari sudut pandang teori, musik rock merupakan satu genre besar yang terdiri dari penggabungan bermacam unsur. Jika kita runut lagi secara seksama, ternyata musik kulit hitam merupakan pusat dari perpaduan ini, yang kemudian bertemu dan mengalami penyesuaian dengan beragam musik lain. 

Musik rock juga bisa dipandang dari penggunaan teknologi nya. Contohnya, musik rock sangat bergantung pada kepiawaian dalam meracik sound di studio. Musik rock sangat berkaitan dengan transimisi sound, termasuk pemunculan noise dan proses eksperimental lain yang bisa memperluas batasan kategorisnya. Jika ditilik lagi, alangkah pesatnya perkembangan musik rock berkat disahkannya pendayagunaan teknologi. Dengan begitu, pemanfaatan teknologi pun memegang peran yang sangat sangat penting.

Musik rock juga sering dihubungkan dengan karakteristik sosial, terutama anak muda. Di tahun 50-60an, inilah penyebab utama yang menjadikan musik rock menjadi ikonik dan ideologis. Musik jenis ini melambangkan semangat pemberontakan dan penolakan terhadap hegemoni yang konvensional, mulai dari penulisan lirik yang frontal hingga penampilan rebelius yang tercitra dari sang idola. 

Musik rock, memang tidak akan selesai dibahas dengan memandang dari sudut yang sempit. Ada banyak hal yang mendukung pengkarakterisasiannya. Namun, luasnya cakupan pengertian ini akan menghadirkan pula ambiguitas yang semakin memperluas definisinya yang bahkan belum selesai ditetapkan. 

Maka, tulisan ini pun, akan ditutup dengan pertanyaan. Perlukah mendefinisikan musik rock?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar